Umar Farouk Abdulmutallab (25), warga Nigeria, dihukum penjara seumur hidup, setelah berencana meledakkan sebuah bom dalam sebuah penerbangan pesawat komersial dari Amsterdam, Belanda, menuju Detroit, Amerika Serikat (AS).
Hakim Pengadilan Federal AS menyatakan, Umar telah bersalah melakukan tindak pidana terorisme, berdasarkan segala fakta di persidangan yang tidak terbantahkan.
"Ini adalah tindakan terorisme yang tidak bisa diingkari,'' ujar Hakim Federal Nancy Edmunds, saat menjatuhkan hukuman, seperti dikutip dari BBC.
Hakim Nancy juga menambah hukuman dengan tidak memberikannya pembebasan bersyarat. Atas vonis tersebut, keluarga Umar menyatakan banding.
Umar ditangkap oleh kepolisian setelah ia gagal meledakkan sebuah bom, yang ia letakkan di balik celana dalamnya. Upaya pemboman dilakukan dalam penerbangan rute Amsterdam ke Detroit yang berisi 300 penumpang.
Menurut Kepolisian, kendati dapat meloloskan bom yang dibawanya dari pemeriksaan petugas bandara, bom itu tidak berhasil meledak, ketika Umar mencoba meledakannya di dalam pesawat.
Bukannya meledak, bom itu justru memercikan api, dan membakar seluruh tubuh Umar. Segera para penumpang membantu Umar memadamkan api yang menyelimuti dirinya.
Saat diperiksa, Umar mengaku bekerja untuk AQAP, di mana ia mengaku terinspirasi oleh Anwar al-Awlaki, seorang ulama radikal yang tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS di Yaman 2011 silam.
Ia menerima bom, sekaligus dilatih untuk merakitnya dari AQAP sebelum bepergian dari Nigeria ke Amsterdam. AQAP sendiri merupakan sayap dari kelompok teroris, Al Qaeda, yang berada di Yaman.
No comments:
Post a Comment