Indonesia mampu mengembangkan sendiri tank canggih sekelas Leopard setelah memperoleh pengetahuan yang cukup dari alih teknologi, kata Deputi Menristek bidang Relevansi dan Produktivitas Iptek Teguh Rahardjo.
"Pembelian tank Leopard akan jadi kesempatan bagi peneliti untuk ikut belajar meningkatkan kemampuan," kata Teguh yang juga Kepala Bidang Pokja Litbangyasa Komite Kebijakan Industri Pertahanan itu seusai mengikuti kunjungan Menristek Gusti Mohammad Hatta ke pabrik bahan berenergi tinggi PT Dahana, di Subang, Jabar, Jumat.
Teguh dimintai komentarnya soal pembelian tank bekas yang hingga 100 unit dari Belanda dan menelan biaya 280 juta dolar AS. Menurut dia, soal pembelian itu TNI yang lebih tahu.
Dikatakannya, spesifikasi teknologi tank Leopard sangat canggih misalnya dari tingkat akurasi penembakannya, sementara teknologi yang baru dikuasai bangsa Indonesia saat ini adalah jenis panser, belum jenis yang beroda rantai yang mampu melewati berbagai medan sangat berat.
Pihaknya, lanjut dia, siap membantu PT Pindad untuk mengkaji teknologi apa saja yang ada di dalam tank tersebut dan membantu mengembangkannya.
"Kalau ini jadi program alih teknologi yang akan dikembangkan secara nasional, kita akan targetkan 5-10 tahun kita sudah bisa kuasai, tapi tentu tergantung kesiapan industri persenjataan dan engine juga," katanya.
Ia juga mengatakan, TNI sudah lama tidak meregenerasi tank-tank-nya yang kini sudah berusia cukup tua dan kurang layak digunakan sebagai sarana pertahanan.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menegaskan pengadaan tank Leopard dari Belanda sudah melalui penelitian dan pengkajian yang matang, tidak diputuskan secara tiba-tiba.
Sedangkan Wakil Menhan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan, Kementerian Pertahanan memandang secara strategi perlu memodernisasi peralatan militer dalam rangka dua hal yakni memenuhi strategi pertahanan dan untuk memenuhi varian teknologi sebagai tuntutan dari revolusi militer di ASEAN.
Sebelumnya, rencana pembelian tank Leopard telah ditolak oleh parlemen Belanda. Mereka menilai Indonesia masih melakukan berbagai pelanggaran HAM.
Sumber
http://www.inilahjabar.com/read/detail/1821332/ri-mampu-kembangkan-tank-sekelas-leopard
No comments:
Post a Comment