Lima hari setelah seorang ilmuwan nuklir di Iran dibunuh, lebih dari 1.000 mahasiswa di Universitas Teheran mengumumkan niat mereka untuk pindah jurusan ke fisika nuklir.
Seorang pejabat di fasilitas Natanz nuklir, Mostafa Ahmadi Roshan, tewas ketika penyerang sepeda motor memasang sebuah bom magnetik ke mobilnya dan melarikan diri sebelum ledakan.
Iran terus mengejar 'hak' mereka atas 'energi nuklir damai', meski itu berarti menghadapi oposisi Amerika Serikat (AS) dan negara barat lainnya.
"Sejumlah mahasiswa di Universitas Teknologi Sharif telah mengumumkan kesiapan mereka untuk bekerja di industri nuklir," kata seorang pejabat di Universitas Teheran Mehrdad Bazrpash kepadaTehran Times seperti disitat The Daily Caller, Rabu (18/1/2012).
Natanz adalah situs dari serangan cyber Stuxnet, yang menghancurkan 1.000 pusat pengayaan uranium. Iran mengklaim, memiliki bukti keterlibatan CIA dalam pembunuhan Roshan.
Baru-baru ini, Teheran juga mengumumkan hukuman mati kepada mantan Marinir AS Amir Hekmati Tehrabn. Dia merupakan seorang karyawan dari Kuma Games, sebuah perusahaan video game di New York, yang ditangkap dan dituduh sebagai mata-mata.
Menteri Sains, Riset, dan Teknologi Kamran Daneshjo juga mengatakan, 300 siswa berbakat di Universitas Sharif dan sekira seribu mahasiswa brilian di universitas negara itu telah mendaftarkan perubahan jurusan mereka dalam beberapa hari terakhir. Mereka akan mempelajari fisika nuklir dan teknik nuklir.
Sumber
http://kampus.okezone.com/read/2012/01/18/373/559104/1-000-mahasiswa-iran-pindah-jurusan-ke-fisika-nuklir
No comments:
Post a Comment